Komunitas Historia Indonesia Sebarkan Semangat Melestarikan Sejarah dan Budaya Bangsa

Jum'at, 17 Maret 2023 - 14:56 WIB
loading...
Komunitas Historia Indonesia...
Pada awal berdirinya, KHI bernama KPSBI-Historia, yang merupakan kependekan dari Komunitas Peduli Sejarah serta Budaya Indonesia. / Foto: Instagram @komunitashistoria
A A A
JAKARTA - Berawal dari kesamaan kegemaran di bidang sejarah, seorang mahasiswa bernama Asep Kambali bersama sejumlah temannya menginisiasi lahirnya Komunitas Historia Indonesia (KHI).

Pada 22 Maret 2003 di Jakarta, Asep Kambali, yang tercatat sebagai mahasiswa jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bersama kawan-kawan satu kampusnya, serta beberapa mahasiswa Universitas Indonesia resmi mendirikan KHI.

Awal berdirinya, KHI bernama KPSBI-Historia, yang merupakan kependekan dari Komunitas Peduli Sejarah serta Budaya Indonesia. Namun, pada 2006, KPSBI-Historia diubah menjadi Komunitas Historia Indonesia. Nama KPSBI-Historia itulah yang menjadi cikal bakal dari gerakan KHI hingga saat ini.



"KHI didirikan 22 Maret 2003, saat itu saya berpikir harus ada satu gerakan yang bisa mewadahi lintas generasi supaya mereka anak muda dan orang tua bisa saling belajar, khususnya belajar sejarah," jelas Asep Kambali, dikutip dari kanal YouTube Net Family.

Adapun tujuan dari didirikannya KHI, karena Asep percaya bahwa sejarah merupakan alat utama yang paling penting bagi setiap bangsa, lantaran kolektif menyimpan memori berbagi hal, termasuk perjuangan, kemerdekaan dan cita-cita suatu negara.

"Lebih simpelnya lagi setiap kita adalah manusia yang pasti memiliki sejarah, jika sejarah di antara kita tidak kenal satu sama lain tentu kita tidak saling mencintai," ungkapnya.

Menurut Asep Kambali, Indonesia yang kuat itu Indonesia yang punya jiwa. Di mana Indonesia yang generasinya mengenali sejarah dan budayanya, serta ketahanan nasional. Hal tersebut dimulai dari membangun jiwa, lalu membangun badan.

Komunitas Historia Indonesia Sebarkan Semangat Melestarikan Sejarah dan Budaya Bangsa
(Foto: Instagram @komunitashistoria)

"Saya melihat pemerintah dan masyarakat cenderung membangun badannya, seperti menghancurkan bangunan tua dan membangun mall, tapi pembangunan jiwa melalui pendidikan sejarah dan kebudayaan ini dilupakan," ucapnya dalam kanal YouTube Komunitas Historia Indonesia.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)